Kajati Sulsel Instruksikan JPN Jadi Jembatan Solusi Proyek Jalan di Toraja Utara yang Terkendala Lintas Sektoral

Kajati Sulsel Instruksikan JPN Jadi Jembatan Solusi Proyek Jalan di Toraja Utara yang Terkendala Lintas Sektoral

KEJATI SULSEL, Makassar— Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan (Kejati Sulsel) menggelar rapat Legal Asistensi yang merupakan permintaan langsung dari Pemerintah Kabupaten Toraja Utara, melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, terkait Program Penyelenggaraan Jalan Kabupaten Bidang Infrastruktur Jalan. Proyek spesifik yang dibahas adalah Peningkatan Jalan Pulu' - Pulu' - Parodo serta Rekonstruksi/Peningkatan Jalan dan Jembatan Ruas Jalan Ranteuma - Pulu-pulu (DAU10).

Rapat ini dihadiri oleh jajaran penting, termasuk Kajati Sulsel Didik Farkhan Alisyahdi, Asdatun Riyadi Bayu Kristianto, Jaksa Pengacara Negara (JPN), serta Bupati Toraja Utara Frederick Victor Palimbong dan Kajari Tana Toraja Frendra beserta jajaran di Kejati Sulsel, Rabu (29/10/2025).

Asdatun Riyadi Bayu Kristianto menyampaikan bahwa pelaksanaan proyek tersebut sempat mengalami sejumlah hambatan sehingga terjadi deviasi atau minus 10 persen dari target yang telah ditetapkan.

Menanggapi hal tersebut, Kajati Sulsel Didik Farkhan Alisyahdi menegaskan bahwa JPN hadir dan siap untuk mendampingi pemerintah daerah. Didik mengakui bahwa pembangunan jalan seringkali menghadapi kendala, terutama yang bersifat lintas sektoral, seperti masalah pembebasan lahan yang melibatkan kawasan hutan. 

“JPN harus berperan aktif sebagai jembatan untuk memberikan solusi terbaik. Kejati Sulsel mendukung penuh agar pembangunan jalan yang sangat dinantikan masyarakat ini tidak terhambat,” kata Didik. 

Ia menginstruksikan Asdatun, Kajari Tana Toraja, dan seluruh jajaran untuk mencari jalan keluar yang paling baik, memastikan pembangunan berjalan tanpa melanggar hukum dan tidak merugikan negara.

Di sisi lain, Bupati Toraja Utara Frederick Victor Palimbong menyatakan komitmennya untuk mematuhi semua arahan dari Kajati agar pelaksanaan pembangunan jalan ini berjalan lancar tanpa masalah. 

Bupati menjelaskan bahwa dari hasil efisiensi anggaran, pihaknya berhasil mengumpulkan sekitar Rp 100 miliar yang direncanakan untuk pembangunan infrastruktur guna mengkoneksikan berbagai daerah di Toraja Utara. 

Ia memaparkan kondisi jalan yang sangat sulit diakses; di daerah Pulu-pulu yang terkenal dengan kopi dan alpukatnya, jarak 2 km bisa memakan waktu tempuh hingga 1 jam. Total panjang jalan yang diperbaiki adalah 2,534 meter, yang mencakup 1,394 meter kawasan hutan lindung dan sisanya areal penggunaan lain.

Bagikan tautan ini

Mendengarkan

Hubungi Kami